Minggu, 30 Juni 2013

Studi menemukan aktivitas otak yang mirip dengan pengguna heroin setelah makan makanan olahan tertentu


Studi menemukan aktivitas otak yang mirip dengan pengguna heroin setelah makan makanan olahan tertentu - Sebuah studi baru mengklaim makanan bisa menjadi adiktif seperti heroin, obat dan nikotin dalam rokok

Para peneliti telah menemukan penyalahgunaan zat dan makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti roti putih dan kentang yang dapat memicu mekanisme otak yang sama terkait dengan kecanduan.

Menurut penelitian ini, makan makanan karbohidrat yang sudah diproses dapat menyebabkan rasa lapar berlebih dan menstimulasi otak yang akan membuat kita seperti kecanduan.

Temuan menunjukkan bahwa dengan membatasi makanan indeks glikemik tinggi dapat membantu penderita obesitas menghindari makan berlebihan.


Peneliti menyelidiki bagaimana asupan makanan diatur oleh pusat kesenangan yang mengandung dopamin di otak, yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition,

Pemimpin studi Dr David Ludwig mengatakan: Beyond reward dan keinginan, ini bagian dari otak juga terkait dengan penyalahgunaan zat dan ketergantungan, yang menimbulkan pertanyaan apakah makanan tertentu mungkin adiktif.

Untuk menguji keterhubungannya, peneliti mengukur kadar glukosa darah dan kelaparan, sementara juga menggunakan pemindaian MRI untuk mengamati aktivitas otak selama periode krusial empat jam setelah makan, yang mempengaruhi perilaku makan pada waktu makan berikutnya.

Penelitian sebelumnya sudah membandingkan reaksi pasien yang kecanduan makanan dengan jenis yang berbeda secara drastis dari makanan, seperti cheesecake tinggi kalori dibandingkan sayuran rebus.

Aspek lain novel studi baru adalah bagaimana faktor makanan tertentu yang berbeda dari kalori atau manis, bisa mengubah fungsi otak dan mempromosikan makan berlebihan.

Penemuan ini menunjukkan bahwa membatasi karbohidrat indeks glikemik tinggi seperti roti putih dan kentang dapat membantu penderita obesitas mengurangi ketagihan dan mengendalikan dorongan untuk makan berlebihan, Dr Ludwig mengatakan.

Walaupun konsep masih kontroversial tentang ketagihan makanan, temuan ini menunjukkan bahwa penelitian yang lebih intervensi dan observasional dilakukan.

Penelitian tambahan diharapkan akan menginformasikan dokter tentang pengalaman subjektif dari ketagihan makanan, dan bagaimana mereka berpotensi dapat mengobati pasien obesitas dan mengatur berat badan mereka. Dr Ludwig menambahkan. Sumber

2 komentar: